Tangerang (Beritanewsbanten.com) ----Proyek peningkatan jalan Mataram 14 RW 025 Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang terkesan dikerjakan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hal ini diketahui dari hasil pantauan di lapangan, dimana pemberian batu sirtu sebelum dicor hanya dibuat di bagian depan jalan saja, sedangkan di bagian tengah tidak ada. Juga pengecoran di beberapa tempat sangat tipis, seperti jalan di depan masjid.
Anehnya, ketika ditanya siapa
pengawasnya dari pihak CV pengelola selalu tidak ada di tempat. Disinyalir ada kong
kalikong antara pemborong dengan pejabat terkait, sehingga pengawasan terkesan
tidak ada. Termasuk dari pengurus warga sekitar RT,RW, bahkan pihak kelurahan
Bencongan.
Proyek ini dengan anggaran biaya sebesar Rp198.398,000 (seratus sebilan puluh delapan juta tiga ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah) dari APBD TA 2024. Kontraktor proyek adalah CV Matahari Terbit Pagi.
Terakhir, dari pekerja diketahui ada mandor, tapi dikatakan orangnya songong dan selalu tolak pinggang serta menunjukkannya.
Kemudian wartawan media ini
menemuinya dan menyampaikan apa yang janggal dari hasil pengamatan selaku social control
masyarakat. Seperti penggunaan batu sirtu hanya bagian depan saja atau tidak
menyeluruh, pengecoran yang sangat tipis di beberapa tempat.
Tetapi si mandor tersebut
tidak bersikap bersahabat dengan gaya tolak pinggang. Ketika ditegur agar sopan sedikit
tidak tolak pinggang malah marah.
“Terus kenapa, kau orang sini.
Saya orang Kronjo, Preman, jawara dari Kronjo. Siapa yang ngak takut sama saya
orang Kronjo,” katanya menantang.
Apa jadinya negara ini bila
pengerjaan proyek yang dinilai tidak beres dibekingi preman, sehingga transparansi dan sosial
kontrol masyarakat dihambat. Hal ini
tidak boleh dibiarkan demi kemajuan pembangunan masyarakat. Danu/Gaol
Komentar
Posting Komentar