Oleh : Haerul PIJAR.
Aktivis " Aliansi Tangetang Menggugat"
Holid Miqdar tengah Haerul PIJAR kiri
Setiap perlawanan,terhadap apapun,pastilah akan mencuatkan
nama atau kelompok/oraganisasi.
Begitu juga Perlawanan terhadap kedzoliman dan kesewenangan
oleh PIK 2,dan penolakanPSN.
Diawali seorang "Whistleblower" Said Didu,yang tak pernah lelah terus protes
akan kesewenang-wenangan terhadap Korporasi .
Kini muncul Holid Miqdar, seorang nelayan sederhana asal
Serang Banten.
Kang Holid,demikian penulis menyapanya, walau belum menjadi
"Media darling",namun kini dia adalah "The New People's
favorit" bagi perlawanan rakyat Banten terhadap kesewenang-wenangan PIK 2.
Gerakanya di perhatikan, ucapanya selalu ditunggu, utamanya
saat aktivis/LSM/ormas dan elemen masyarakat datang dan berkumpul dalam
melakukan aksi terhadap penolakn PIK 2
dan batalkan PSN PIK 2.
Kang Holid kini telah menjadi "Simbol perlawanan"
terhadap gerakan ini. Saat geger pagar laut,masyarakat "Menyerbu" saat
Kang Holid datang,semua mengerubungi dan ingin dekat dan minta berfoto.
Begitu juga tadi siang pada
Sabtu (1/2-2025) saat dilaksanakan aksi damai dalam memprotes tolak PIK 2 dan batalkan PSN di Desa
Muncung, Kabupaten Tangerang.
Saat acara akan dimulai dan massa aktivis berkumpul, saat
itulah datang yang hampir bersamaan, baik Said Didu dan Kang Holid Miqdar.
Massa seakan "terhipnotis" dan terbangun semangatnya
saat Kang Holid naik ke atas kendaraan guna memberikan orasinya.
Massa dengan antusias berteriak semangat saat dengan lantang
Kang Holid berorasi dan berteriak lantang memberikan perlawanan dan menolak
keberadaan PIK 2 yang dianggap mendzolimi masyarakat Banten.
Tapi apakah dia menjadi "Jumawa" atau berubah
setelah namanya "Terkenal" ????.Penulis yang selalu mengamati atau
mengikuti baik apa yang ditulis di berbagai media, saat diundang ke beberapa
podcase maupun ucapan-ucapannya di medsos Tik Tok misalnya. Dia sama sekali tak
berubah, bahkan seakan makin banyak "Introspeksi" dan selalu menjaga
agar tetap tidak berubah.
"Fashionya", tetap saja berupa kain sarung yang
selalu melilit di lehernya topi laken "Usang" bertengger di kepala.
Ada yang berkesan saat usai aksi damai tadi siang, selesai
dia berorasi dan istirahat di sebuah warung. Banyak massa baik aktivis,LSM
maupun ormas yang meminta foto atau mendokumentasikan video, dengan tanpa lelah
dia layani.
Bahkan saat beberapa orang yang selalu "Mengawal"
Kang Holid meminta waktu agar memberi
ruang kepada Kang Holid bisa "Ngopi" sejenak. Kang Holid
justeru berujar "Ga usah, sudah,,,,gampang kalo soal ngopi mah.."ujar
Kang Holid yang mempersilahkan untuk berfoto bersama.
Penulis dapat mengartikan begitu kira-kira walo pakai logat
Serang.
Namun dalam bincang-bincang santainya dengan Iqbal keponakan Kang Holid yang disampaikan ke
penulis, Kang Holid dalam membuat perlawanan dan memprotes, sudah sejak
keberadaan PIK 1 di Jakarta "Perlawanan dan protes beliau sejak dari
dulu, seingat saya saat saya masih usia 4 tahun Kang Holid sudah melakukan
perlawanan. Saat masih PIK 1, Bang" ujar Iqbal, mahasiswa Unpam Serang
semester 7 kepada Penulis.
Luar biasa anda Kang Holid dan tetaplah menjadi seorang
Holid Miqdar "Simbol" Perlawanan terhadap ketidak adilan bagi rakyat
Banten.
Komentar
Posting Komentar